DI pusat-pusat grosir, butik-butik menjual produk yang berharga lebih terjangkau. Butik-butik di pusat grosir pun memperbolehkan konsumen berbelanja secara eceran. Selama ini butik identik dengan tempat belanja kalangan jetset berkocek tebal.
Barang-barang yang dijual termasuk berharga selangit dan tak terjangkau kantong "orang biasa". Jangan heran, bila sampai sekarang masih banyak orang yang segan masuk butik. Alasan utamanya adalah risih selalu diikuti dan diawasi para pramuniaga yang suka bertanya ini itu.
Apalagi, bila orang yang masuk butik tersebut hanya bermaksud untuk melihat-lihat. Padahal, butik tak selalu lekat dengan kesan wah. Butik pun tak melulu diperuntukkan bagi orang berkantong tebal. Tidak heran kalau saat ini sejumlah desainer Indonesia membuka butik di pusat grosir.
Keunggulan ADRO TEXTILE Konveksi Murah Indonesia - Tlp 081362666444 !
Kelebihan belanja di ADRO TEXTILE Konveksi Murah Indonesia adalah pengelola butik akan memberikan yang terbaik bagi setiap pengunjung, baik dalam kualitas barang maupun pelayanan. Selain jumlah pakaian yang dijual terbatas, masyarakat dapat mudah mendapatkan barang yang sedang tren di butik.
Belanja di butik mendatangkan kepuasan tersendiri karena pada akhirnya, para pembeli tahu benar bahwa barang yang dibeli di sana memang sesuai dengan harganya, plus pelayanannya yang personal. Pengunjung punya kesempatan mengeksplorasi isi butik, sekalian mengenal lebih jauh tentang produk yang ingin dibelinya.
Menurut pengamat pusat grosir Yayat Supriatna, saat ini barang-barang yang dijual di butik tidak banyak yang eksklusif. Apalagi, desainer tidak lagi membuka butik di satu tempat saja. Hal ini merupakan bagian dari strategi desainer untuk menjual baju ataupun aksesori hasil karyanya.
Pedagang yang membuka butik di pusat grosir pun sebenarnya terbagi pada tiga tipe, yaitu desainer sekaligus pedagang baju dan aksesori yang diproduksi dengan jumlah terbatas; desainer sekaligus pedagang baju dan aksesori yang diproduksi secara massal; serta pedagang yang mengambil barang dagangannya dari desainer lain.
"Sebagian besar butik yang buka di pusat grosir adalah pedagang yang mengambil barang dagangan dari desainer lain," terang Yayat.
Butik-butik yang dibuka di pusat grosir memiliki segmen berbeda dari butik-butik di mal atau plaza. Selain karena jenis bahannya, juga karena dibuat dengan jumlah "massal". Dalam arti, pakaian ataupun aksesori tersebut diproduksi kurang dari 100 potong, sehingga masyarakat yang membeli tetap merasakan keeksklusifannya.
Di Jakarta setidaknya ada dua pusat grosir yang terdapat butik, yakni Tanah Abang dan Pasar Pagi Mangga Dua. Beberapa dari butik-butik di pusat grosir tersebut dimiliki desainer ternama. Tampaknya desainer tersebut mulai mencari pasar baru atas produk baju dan aksesori yang dibuatnya.
Para desainer tersebut tentunya tidak sembarangan dalam membuka butik di sebuah pusat grosir. Hanya pusat-pusat grosir yang banyak didatangi masyarakat yang menjadi target tempat membuka butik. Pusat grosir tersebut juga harus terletak di kawasan strategis, dalam arti mudah diakses.
"Tanah Abang dan Mangga Dua sepertinya memiliki kriteria itu," ucap Yayat.
Kendati terletak di pusat grosir, bukan berarti barang-barang yang dijual di butik tersebut tidak boleh membeli secara eceran. Kalaupun boleh, baju ataupun aksesori tersebut harus dibeli minimal tiga potong. Ini karena harga baju dan aksesori yang dijual di butik tersebut relatif lebih tinggi daripada yang dijual di toko-toko lain.
Ketua Asosiasi Pasar Tradisional Irwadi Sayuti menambahkan, di Jakarta banyak pusat grosir yang terdapat butiknya, di antaranya Cililitan, Tanah Abang, Jatinegara, Mangga Dua, dan Cipulir. Hanya, pusat grosir di Jatinegara, Mangga Dua dan Tanah Abang relatif paling menonjol karena banyak desainer yang membuka butik di pusat grosir tersebut.
Kalau dilihat dari kesejarahannya, pusat grosir Mangga Dua merupakan pusat grosir yang paling lama terdapat butik. Ini tidak terlepas dari desain pusat grosir Mangga Dua yang memungkinkan untuk membuka butik. Apalagi, dahulu di sekitar pusat grosir Mangga Dua banyak didiami pedagang-pedagang dari China.
"Mereka membeli baju dan aksesori, kemudian membuka butik di Mangga Dua," jelasnya.
Namun seiring dengan perjalanan waktu dan semakin baiknya bangunan dari pusat grosir, sejumlah pedagang dan desainer pakaian kemudian memutuskan untuk tidak hanya membuka butik di Mangga Dua, tetapi juga beberapa pusat grosir lainnya, khususnya pusat grosir yang telah dikenal masyarakat, misalkan saja Tanah Abang.
Karena itulah, saat ini sejumlah pusat grosir dikelola dengan cara modern. Tujuannya adalah untuk mengundang masuk desainer atau pedagang membuka butik di pasar grosirnya. Keberadaan butik sangat diperlukan karena bisa mengundang masyarakat menengah atas untuk datang ke pusat grosir.
Dia menambahkan, butik yang dibuka pusat grosir di Mangga Dua dan Tanah Abang biasanya memiliki target pasar nasional dan mancanegara. Kendati begitu, sebenarnya tidak ada perbedaan antara harga dan kualitas butik yang dijual di pusat grosir Mangga Dua dan Tanah Abang dengan pusat grosir lainnya di Jakarta dan sekitarnya.
Mengenai sistem pembelian, dia membenarkan bahwa baju dan aksesori yang dijual di pusat tersebut tidak mempergunakan sistem grosir. Hal ini terkait dengan strategi penjualan pedagang. Namun, bukan berarti masyarakat tidak bisa membeli dengan cara grosir, sebab itu hanya mempermudah pembelian di pusat grosir.
Terima kasih telah mempir ke blog saya yang bertema : ADRO TEXTILE Konveksi Murah Indonesia – Tlp 081362666444 !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar